Movie Review: Divergent


Yeayyy! Akhirnya kesampean buat nonton film ini. Pertama-tama, gue mau kipas-kipas dulu kalo inget Four *kipas mana kipas*. Sepertinya dia telah menyandang the hottest bule of the year dari gue. Secara gue itu kurang demen sama bule dan ternyata Four ini bisa bikin gue melting gemeteran. Euuhhh Theo James udah ganteng, bodinya kayak minta dipanjat banget lagi #eh

Nonton Divergent ini sama The Banditz (itu tuh grup sekumpulan cewek-cewek gahols dan sangar, including me HAHAHAHA). Nah kita sebenernya pengen nonton Nina Bobo (kayaknya cuma gue doang sih), cuma karena di XXI ga ada, jadi kita milih Divergent ini.

Beberapa tahun sebelum ini (saat gue berkenalan dengan The Hunger Games), bukunya tuh udah keluar dan udah diterjemahin gitu. Gue sempet mau beli tapi selalu gagal-gagal mulu dan akhirnya terlupakan. Gue hanya pernah membaca sekilas dari pinjeman orang dan gue bacanya bener-bener ga serius, jadinya gue lupa semua.

Tiba-tiba udah ada filmnya di bioskop dan jadilah kita menonton. Gue sendiri nontonnya tanpa ekspektasi apa-apa dan sama sekali ga ngecek trailer. Tapi ternyata........ Oke mari gue bahas dulu filmnya. Bekicot, eh, cekidot!

Di masa depan, manusia akan dibagi ke dalam lima faksi; Erudite (orang-orang cerdas), Abnegation (orang-orang tanpa pamrih), Amity (orang-orang yang mencintai perdamaian), Dauntless (orang-orang yang berani), dan Candor (orang-orang yang jujur).



Setiap tahunnya, orang-orang berusia remaja (16 tahun-an sekitar itu) harus mengikuti tes untuk menentukan faksi manakah yang cocok bagi mereka. Adalah Beatrice Prior yang terlahir di dalam keluarga Abnegation yang harus mengikuti tes tersebut dan alangkah kagetnya ia ketika diberitahu kalau ia bisa ditempatkan di faksi manapun (ia dikatakan bisa masuk ke faksi Abnegation, Erudite ataupun Dauntless). Ia dianggap mempunyai kelainan (Divergent) dan ia tidak diperbolehkan untuk membertitahu siapapun (termasuk orang tuanya) tentang kelainan pada dirinya.

Saat tiba di hari pemilihan, Beatrice memilih untuk masuk ke faksi Dauntless dan kakaknya, Caleb Prior memilih untuk masuk ke faksi Erudite.

Maka dimulailah perjuangan Beatrice (atau Tris) untuk dapat bertahan di faksi Dauntless. Banyak tantangan yang mendatangi, mulai dari disuruh melompat dari kereta, melompat dari atas gedung, bertarung dengan sesama faksi Dauntless dan masih banyak lagi. 

Di sinilah, kita akan bertemu Four (The Banditz mempunyai panggilan kesayangan buat dia yaitu Abang Four <3), sebagai instruktur para pendatang baru seperti Tris. Four di sini adalah karakter yang cool dan misterius yang kadang sering membantu Tris yang kesusahan untuk bertahan di Dauntless. Karena apabila Tris menyerah, ia akan dimasukkan ke dalam kelompok non-faksi (kelompok gelandangan yang tidak jelas).

Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Nonton sendiri yuk!

Sangat susah untuk menuliskan ringkasan ceritanya karena gue takut malah akan memberikan spoiler. Ceritanya juga akan berkembang lebih jauh lagi. Dan waktu 2 jam lebih untuk film ini tuh rasanya ga sia-sia karena menurut gue memang yang ditampilkan di film yang penting-penting semua. Oh ya bagi yang haus kisah cinta, di sini bakalan ada kisah cinta Tris dan Four kok *kedip-kedip* *megap-megap* *peluk Abang Four*.

Pesonanya Abang Four memang tidak tertandingi sebagai cowok yang peluk-able dan panjat-able apalagi pas dia shirtless. AKIK NONTONNYA SAMBIL MEGAP-MEGAP NGELIAT COWOK KAYAK GINI.

*megap-megap*

*kejengkang*

OH TIDAK GUE SEMAKIN GILA. Ini kenapa gue banyak ngebahas Four-nya ya? (/-_-)/ Pokoknya filmnya seruuuuuu dan kece seperti The Hunger Games. Wajib tonton!

*koma*

*mati*

DIVERGENT Movie Trailer!

BYEEEEE!!!!!


*review ini ditulis sambil digendong Four* #eh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[C-Drama] Well-Intended Love Season 1 & 2 REVIEW

Taiwan Drama - Kabut Cinta (Romance in The Rain)

[C-Drama] REVIEW The Love Equations a.k.a The Sweet Love Story