Movie Review: Refrain


Setelah penantian panjang, kira-kira 4-5 bulan, akhirnya kita (gue, Laurent, dan Nona) bisa nonton film ini juga! Horeee! 

Dari awal, kita emang cukup suka sama bukunya. Walaupun ceritanya klise, tapi tetep unyu-unyu dan pas dengan kita yang masih SMA. 

Dan pas tau ada filmnya, gue dan Laurent langsung excited (Nona ceritanya pendatang baru wkwkwk). Saat terpilih pemeran-pemerannya, gue langsung setuju berat dan suka (apalagi di bayangan gue Niki itu Maudy Ayunda, dan ternyata emang bayangan gue jadi nyata, langsung mau joged-joged salto-salto).

Saat terpilihnya poster, gue sebenernya lebih prefer ke poster yang pertama. Well, bukan karena gue enggak suka sama poster yang kedua. Tapi karena poster pertama itu lebih seperti cover bukunya (gue udah terlanjut jatuh cinta sih sama cover buku lamanya hehe). Laurent and Nona, which one do you prefer?


Ditambah trailer-nya yang menyegarkan mata, kita makin penasaran sama filmnya. Dan akhirnya, hari ini kita bisa nonton filmnya (tepat di hari pertama tayang loh wooo *\o/*).


Nah, maksud postingan kali ini, adalah kita mau buat review tentang film ini (mumpung ingatan kita tentang film ini masih kuat). Secara keseluruhan terdapat beberapa perbedaan dengan bukunya. Tapi baik kedua-duanya kita suka kok :)

Refrain menceritakan kisah kedua sahabat bernama Niki (Maudy Ayunda) dan Nata (Afgansyah Reza). Mereka bersahabat sejak kecil. Tempat istimewa mereka yaitu trampolin yang berada di teras rumah Nata yang berdekatan dengan rumah Niki.


"Dari kecil kita selalu sama-sama dan kayaknya hampir semua hal pertama dalam hidup aku, aku lewatin bareng Nata." - Niki

Kedatangan Annalise (Chelsea Islan), membuat mereka menjadi grup yang sangat kompak. Dimulai dari belajar bersama, jalan-jalan, bahkan menjemput mamanya Anna di bandara saat pelajaran sekolah, yang mengakibatkan mereka bertiga dihukum oleh guru.

Saat Niki bertemu dengan Oliver (Maxime Bouttier) dan mulai dekat, Nata mulai merasa cemburu dan ia menyadari kalau sebenarnya ia telah jatuh cinta pada sahabatnya itu. Namun di sisi lain, ternyata Anna menyukai Nata sejak pertemuannya pertama kali di UKS (tepatnya saat Nata memberikan obat cacing kepadanya *versi film*).

Lalu apakah yang akan dilakukan Nata selanjutnya? Apakah ia akan merelakan Niki jadian dengan Oliver? Atau ia akan terus mengejar Niki dan membiarkan hubungan sahabat tersebut berubah menjadi cinta? Temukan jawabannya di Film Refrain! ;)

---

Dari segi cerita, mungkin terdengar klise (tentang sahabat yang saling jatuh cinta pastinya sudah sering terdengar). Namun dengan gaya penulisan kak Winna Efendi yang nyantai dan mendayu-dayu ditambah dengan perubahan pada filmnya (ditambah dengan setting Austria yang tidak ada di filmnya) membuat kita cukup menikmati filmnya dengan baik.

Gue pribadi juga suka banget sama setiap lagu-lagunya (terasa pas sama adegan-adegan yang ada di film). Terutama saat lagu Cinta Datang Terlambat menjadi backsound saat Niki menangisi kepergian Nata ke Austria. Ah, gue terharu sangat! :)


Nah, tapi enggak selamanya film itu sempurna dong (kan sempurna milik Tuhan). Kita bertiga merasa ada sesuatu yang kurang pada film ini (kita memiliki kesamaan pendapat kali ini, kawan *wink*). Dan ini kekurangannya menurut kita bertiga :
Secara jalan cerita, karena durasinya yang singkat, alurnya terasa sangat cepat (mungkin kalo kita ketiduran 5 menit, kita bakal bingung ceritanya udah sampe mana -bagi yang belum baca bukunya-). Kita bisa nikmatin alurnya yang cepat itu. Namun ada beberapa permasalahan yang sebenarnya masih harus diselesaikan tapi malah dibiarkan begitu adanya. Contoh: Hubungan Anna dan Danny. Kalau kita enggak baca bukunya, mungkin kita bakal bingung, akhirnya jadian atau enggak ya. Karena menurut kita, kedatangan mereka bersama ke Prom Night belum tentu pertanda kalau mereka berpacaran, kan bisa aja memang Danny yang hanya mau menemani Anna. Masih ada hal lain yang mengganjal di hati, seperti mamanya Anna yang hanya ditampilkan sebatas 'poster', sayang bangeeet. Terus ada lagi, perubahan sikap Oliver di akhir-akhir, enggak ada penjelasannya. Yah, tapi balik lagi ke masalah durasi.

90 menit terasa begitu cepat buat film ini. Kita berharapnya sih durasinya bertambah. 30 menit lagi mungkin?
Tapi kurasa om sutradara dan kru-kru-nya telah berhasil menciptakan Refrain versi film dengan baik :) *tepuk tangan*.

Dan ini adalah scene favorit kita:

Gue :
-  Saat Nata menonjok Oliver. Wow, cowok banget! #TeamNata
-  Saat Niki dan Oliver hujan-hujanan dan mereka berteduh di bawah jas Oliver. Romantis!

Laurent :
Saat Oliver tiba-tiba berdiri di depan Niki yang sedang bertugas menjadi cheerleaders. Seperti tersihir oleh Niki, Oliver memandangi wajah Niki, padahal dia sedang tanding basket. Romantis! :)

Nona : 
Persahabatan Niki-Nata-Anna. Mereka kompak banget!

Secara keseluruhan, kita bertiga suka sama film ini. Tipikal film-film remaja yang unyu-unyu plus romantis! Like it! ♡ ♡ ♡

NB: Gue ga nemu lagu Refrain-nya Afgan di youtube. Nanti kalo ketemu, gue tambahin yaa! :)


Salam dari Nata-Niki-Anna! Mereka nunggu kalian di bioskop! ;)

Tambahan : 
Laurent nitip pesen ke Oliver, suruh bales mentionnya di @laurenttoctavia. Ihiiiy! ;)

bye!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[C-Drama] Well-Intended Love Season 1 & 2 REVIEW

Taiwan Drama - Kabut Cinta (Romance in The Rain)

[C-Drama] REVIEW The Love Equations a.k.a The Sweet Love Story