Sekali lagi, aku duduk termangu di depan laptop-ku. Lesu, tanpa semangat. Ini untuk yang pertama kalinya, oh bukan, ini untuk yang kedua, ketiga, ah entahlah. Beribu-ribu kalimat indah yang telah kurangkai hilang sudah, ke mana meleburnya mereka, aku tidak tahu. Kegiatanku di rumah hanya ini-ini saja. Tidur, makan, menulis, membaca novel, tidur lagi, makan lagi. Begitu saja berulang-ulang kali. Kalau hidupku hanya berulang-ulang begitu, mengapa Tuhan tidak menyingkirkanku saja dari dunianya ini? Oke, mungkin aku berlebihan. Sekali lagi aku menatap layar laptopku. Berharap ada secuil tulisan yang berubah dari sekotak bio twitter perempuan itu. Tak ada yang berubah. Nama itu tetap berdiri tegak di sana, berbanding terbalik dengan hatiku. Yang kini rapuh dan mungkin bisa tumbang kapanpun sesukanya. Sudah tradisi, jika ada pasangan yang berpacaran dan mereka saling menuliskan nama pasangannya di bio twitter mereka. Bagiku tidak masalah, kecuali yang satu ini. Ada 7 miliar oran